INFO LENGKAP KGSP DAN PANDUANNYA KLIK DI SINI!

Download panduan KGSP di sini




1.      Apa itu KGSP?

KGSP (Korean Government Scholarship Program) adalah beasiswa dari pemerintah Korea yang dikelola oleh NIIED (National Institute for International Education), ditujukan untuk para mahasiswa internasional yang ingin kuliah s1, s2, s3 atau melakukan riset program di Korea. Beasiswa ini mencakup tiket pesawat pulang-pergi korea, settlement allowance di awal kedatangan sebesar 200.000 won, monthly allowance sebesar 900.000 won, research allowance sebesar +/- 200.000 won setiap semesternya. Dan yang paling membuat KGSP ini (katanya) menjadi beasiswa paling bergengsi di Korea dibanding beasiswa-beasiswa di korea lainnya adalah KGSP ini satu-satunya beasiswa yang menyediakan program persiapan bahasa korea selama setahun sebelum memulai perkuliahan, dan tentu saja semua biayanya ter-cover.

Jadi, memang begitulah sistem KGSP. Setiap awardee yang belum punya sertifikat kemampuan bahasa korea (disebut TOPIK) dengan level minimal 5 diharuskan kuliah persiapan bahasa dulu selama setahun di Korea. Tujuannya untuk menunjang kehidupan bersosialisasi atau proses belajar selama di Korea nantinya. Lokasi kuliah persiapan bahasa selalu berada di kampus yang provinsinya berbeda dengan lokasi kampus S2 nantinya dan itu ditentukan secara acak oleh penyelenggara. Maka dari itulah saya sebelum masuk kuliah s2 di Pusan National Univ, sekarang saya menempuh kuliah bahasa dulu di Pai Chai University.

2.      Apa saja syarat yang harus dipersiapkan untuk beasiswa KGSP?
Berkas yang perlu dipersiapkan untuk mendaftar KGSP-Graduate (S2, S3) :
·        Form Aplikasi
·        Esai Self Introduction
·        Esai Statement of Purpose
·        Surat Rekomendasi (Sejumlah dua buah)
·        Ijazah atau surat keterangan lulus (ijazah bisa menyusul asal lulus sebelum 31 agustus)
·        Transkrip ( IPK >= 2,64 untuk skala 4)
·        Sertifikat TOPIK (optional)
·        Bukti Kewarganegaraan
·        Sertifikat Kemampuan Bahasa Inggris (Optional)
·        Paper yang pernah dipublikasi (optional)
·        Sertifikat/ piagam prestasi (Optional)
Ini syarat-syarat secara garis besar saja, yang kira-kira paling perlu disiapkan dari jauh-jauh hari. Info lengkapnya baca di guideline.

3.      Bagaimana tahapan seleksi nya?
Untuk mendaftar beasiswa KGSP ini teman-teman bisa memilih melalui embassy track atau university track (salah satu saja ya… kalau dua-duanya nanti malah langsung di-blacklist).


Perbedaan kedua track tersebut selain pada tahapannya juga pada beberapa hal sebagai berikut :
1.      Pada embassy track pendaftar bisa memilih 3 universitas di Korea. Sedangkan pada university track pendaftar hanya bisa memilih 1 universitas di Korea.
2.      Pada embassy track apapun jurusannya apapun universitas tujuannya tidak akan mendapat preference khusus. Sedangkan pada university track, pendaftar pada jurusan seputar science/technology/engineering dan yang universitas tujuannya tidak berada di Seoul (kampus regional) akan mendapat preference lebih.
3. Untuk kuotanya tahun 2018 ini, untuk Indonesia embassy track akan mengambil 10 awardee sedangkan university track 12 awardee (8 kategori general, 4 kategori science/engineering dan kampus regional)

Kalau melalui embassy track nanti tahapannya adalah :
1.      Berkas diposkan ke embassy Negara masing-masing untuk diseleksi oleh embassy tersebut.
2.      Pendaftar yang lolos seleksi berkas melakukan wawancara di kantor embassy Negara masing-masing.
3.      Pendaftar yang lolos wawancara, berkasnya akan diseleksi lagi oleh NIIED.
4.      Pendaftar yang dinyatakan lolos oleh NIIED kemudian akan diseleksi lagi oleh 3 universitas di korea yang telah dipilih sebelumnya. Nantinya pendaftar hanya boleh memilih satu universitas jika ketiga universitas tersebut meloloskannya, tapi jika tidak ada satupun universitas yang meloloskannya maka pendaftar pun dinyatakan gagal.

Sedangkan melalui university track nanti tahapannya adalah :
1.      Berkas diposkan ke universitas korea yang dipilih. (jadi jangan mepet-mepet ngirimnya. Perhitungkan juga masa pengirimannya)
2.      Universitas melakukan seleksi, biasanya ada yang diwawancara by phone/video call oleh universitas tersebut, ada yang dihubungi langsung oleh salah satu professor di universitas tersebut, ada juga yang memang universitasnya tidak melakukan wawancara apapun dan langsung menilai berdasarkan berkas yang dikirim.
3.      Pendaftar yang lolos seleksi oleh universitas kemudian diseleksi lagi berkasnya oleh NIIED. Kalau sudah dinyatakan lolos oleh NIIED berarti itu sudah lolos sampai final.

Agak ribet ya seleksinya… Yang jelas masing-masing track punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari perbedaan di atas teman-teman bisa menyimpulkan sendiri dan memilih sesuai keunggulan masing-masing. 

4.      Ada beasiswa lain untuk study di Korea Kak?
Berdasarkan hasil ngobrol-ngobrol dengan para mahasiswa Indonesia di sini yang juga dapat beasiswa, ternyata banyak juga beasiswa yang bisa dicoba selain KGSP. Ada LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), ada beasiswa dari professor, ada beasiswa dari KOICA (Korea International Cooperation Agency), dan lain-lain. Tapi saya sendiri kurang tau detailnya karena saya bukan awardee beasiswa tersebut. Mungkin teman-teman bisa browsing sendiri. Hehe.

5.      Bagaimana perkuliahan di Korea?
So far… karena saya masih kuliah bahasa dan belum memulai perkuliahan s2, jadi saya share dulu tentang perkuliahan di program persiapan bahasa ini.

Awalnya saya merasa takut untuk memulai kuliah bahasa ini, karena kemampuan bahasa korea saya benar-benar parah. Apalagi saya bukan penggemar drama korea atau k-pop. Hehe. Jadi walaupun dulu saya pernah student exchange di Korea, bahasa korea saya bisa dianggap nol. Saya hampir lho mau mengundurkan diri dari KGSP dan memilih beasiswa dari professor saja hanya karena saya takut dengan kuliah bahasa ini. FYI sebelum dinyatakan lolos KGSP saya sudah dinyatakan lolos dari beasiswa professor di Korea. Hehe.

Untungnya di kuliah bahasa ini ternyata guru-gurunya sangat baik. Sebelumnya saya pikir mereka akan mengajar seperti dosen-dosen pada umumnya yang keras dan kaku terhadap tugas. Ternyata guru-guru di sini cara mengajarnya mirip dengan guru-guru kita waktu SD dulu. Seperti saat awal kita belajar menulis dan membaca dulu. Dimulai dari “ini ibu budi”, “ini ayah budi”, sampai kita bisa menulis berita macam surat kabar lho. Dan guru-guru di sini bukan hanya peduli pada kemampuan bahasa kita, tapi juga kehidupan kita selama di korea seperti asrama, makanan, dan lain-lain.

Ditambah lagi selama kuliah bahasa ini teman-teman kuliahnya dari berbagai belahan dunia, jadi atmosfir internasionalnya benar-benar terasa. Hehe. Selain belajar bahasa kita juga belajar tentang budaya korea juga, jadi di sini juga sering banget jalan-jalan “study tour” kemana-mana. Ga nyesel milih KGSP.

Well.. lalu untuk kuliah s2-nya sendiri itu gimana? Mungkin saya share sedikit berdasarkan hasil ngobrol-ngobrol dan yang saya amati dari teman-teman yang saya temui di sini.

Di sini yang dari jurusan-jurusan sosial biasanya tidak perlu nge-lab jadi mirip kayak kuliah di Indonesia. Datang ke kelas, mendengarkan dosen mengajar, mengerjakan tugas, mengikuti ujian, dan lain-lain. Kalau dilihat-lihat, sepertinya nilainya bergantung pada aktivitas kelas. Maka dari itu menurut saya pribadi yang dari jurusan-jurusan social mungkin sebelum memilih jurusan lihat dulu mata kuliah di sana diajar dalam bahasa inggris atau korea atau berapa persen korea berapa persen inggris. Karena jika totally bahasa korea pasti sangat berat. Enaknya, karena tidak perlu nge-lab, anak-anak jurusan sosial bisanya ketika semester break benar-benar full liburan 2 bulan.

Lain halnya dengan anak-anak yang dari jurusan science/engineering, karena harus nge-lab biasanya semester break pun tetap harus ke kampus. Ngelab pun kadang bisa sampai malam kalau project atau penelitian dari prof sedang banyak-banyaknya. Enaknya, biasanya yang menjadi penentu nilai lebih ke aktivitas lab daripada aktivitas kelas. Jadi kelas yang diambil sedikit dan tidak terlalu dipentingkan. Hehe. Maka dari itu misal bahasa koreanya tidak terlalu bagus dan kelas tidak diajar dalam bahasa inggris juga masih bisa kok dapat nilai bagus.

Oh ya.. yang perlu diperhatikan di sini. Ga banyak kelas-kelas di sini diajarkan dalam bahasa inggris kecuali memang kampus-kamus yang bagus dan mahasiswa internasional pada kelas tersebut banyak. Ga sedikit juga di sini yang sebenernya orangnya pinter tapi karena masalah bahasa jadi  ga bisa mengikuti perkuliahan dengan baik. Intinya sebelum milih kampus, sebelum milih jurusan, cek website jurusan masing-masing, atau hubungi international affairs dari kampus tersebut biar tahu ada kelas international ga di jurusan tersebut.

Oh iya.. ini berdasarkan pengalaman aku waktu exchange, mahasiswa korea agak kompetitif. Mereka belajar sangat keras bahkan ada yang sampe bermalam di perpustakaan saat minggu-minggu ujian buat belajar. Tapi, justru lingkungan yang seperti ini yang bisa membuat kita termotivasi untuk semakin belajar kan?

Yups.. kira-kira begitulah kehidupan perkuliahan di sini.

6.      Bagaimana kehidupan  social di Korea?

Bad news… Ga banyak penduduk korea yang bisa bahasa inggris. Bahkan hampir tidak ada. Kalaupun ada yang paham bahasa inggris, mereka ga bisa atau ga berani ngomongnya. So, menurut aku kalo pengen punya kehidupan sosial yang baik, menjalin persahabatan dengan orang korea, apalagi menjalin cinta dengan orang korea, cobalah belajar bahasa korea dulu. Setidaknya belajar cara belanja, bayar-bayar, beli makanan, dan hal-hal yang berhubungan untuk bertahan hidup sehari-hari. hehe

Good news.. hidup di sini ga bakalan homesick kok. Kenapa? Karena mahasiswa Indonesia di sini banyak banget!!! Asosiasi Pelajar Indonesia di Korea (disebut PERPIKA) juga sangat aktif. Rasanya kayak di rumah. Terus semakin bertambah banyaknya pelajar Indonesia di sini, semakin banyak juga toko atau restoran indo yang buka di sini. Makin gampang kalo kita lagi pengen makan makanan-makanan indo.

Oh iya.. penduduk korea juga ramaaaaah banget.. walaupun mereka ga bisa ngomong inggris, kita bisa lihat dari cara mereka menyapa kita, atau tiba-tiba ngasih makanan ke kita, ngajak kita ngobrol (in korean of course). Hahah. Ramah!! Terutama yang udah tua-tua kayak bapak-bapak atau ibu-ibunya.

Tapi kalau dipikir-pikir mirip kayak di Indonesia juga sih. Di Indonesia kalo bapak-bapak/ibu-ibu lihat bule pasti heboh nanyain macem-macem. Hahha. Sedangkan anak mudanya, ya… biasa aja.. ga sinis.. tapi ga nyapa juga.. normal.. Sama di sini juga!!! Tapi kalo kita bisa bahasa korea dan nyapa mereka duluan, mereka bakal jawab panjang lebar. Intinya ketidakramahan anak muda koreanya karena mereka takut ngomong inggris kayaknya.

7.      Apa saja tips agar lolos KGSP?
Tips lolos KGSP menurut aku :
1.      Persiapkan berkas – berkas wajib dulu, termasuk kontennya. Terutama konten esai. Tulis esai jauh-jauh hari, diamkan beberapa minggu, kemudian baca lagi tapi sambil posisikan dirimu sebagai penyeleksi.  Koreksi, kemudian diamkan lagi, baca lagi, begitu seterusnya.
2.      Persiapkan berkas-berkas sunah/optional karena walau bagaimanapun ini akan menambah poin lebih kamu. Kita ga tau saingan kita kayak apa kan? Berkas-berkas optional ini akan membuat kita menonjol dibanding yang lain.
3.      Baca peluang dan lakukanlah! Misalnya kira-kira lebih berpeluang lolos kalau daftar via embassy track atau univ track? Apakah berpeluang lolos di kampus ini atau kampus itu? Di jurusan ini atau jurusan itu? Dan lain-lain.


Ya.. secara garis besar begitu tips-tipsnya, soalnya kalo didetailkan bakal panjang banget. Mungkin kalau mau baca detailnya bisa cek tulisanku di http://vhiefa.blogspot.kr/2017/09/pengalaman-lolos-kgsp-pada-percobaan.html aku share contoh esaiku juga di situ.

14 comments:

  1. Salam kenal Kak, saya Santika. Mau tanya Kak, waktu masih kursus bahasa selama satu tahun itu nanti juga dapat uang saku perbulan kan dari KGSPnya? Atau uang saku per bulan itu hanya dikasih waktu sudah studi masternya?

    ReplyDelete
  2. Halo kak mau Tanya, waktu student exchange itu dikampus yang sekarang atau beda?

    ReplyDelete
  3. Boleh Tau dong, kaka waktu itu recommendation letter nya darimana aja ka?
    Thanks :)

    ReplyDelete
  4. Salam kenal kak,
    Mau tanya, berarti untuk milih jurusan disana kita harus mastiin mereka pake bahasa pengantar apa gitu ya kak?
    Apakah jurusannya harus linear kak dgn s1 nya?

    Gomawoyo... :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastiin aja dulu. Biar ga kaget nanti.

      Ga harus linear kok

      Delete
  5. Hallo kak, terima kasih banyak untuk tulisannya sudah memberi banyak informasi. Kalau tidak keberatan, bisa ngga berkomunikasi in person? Saya mau nanya2 banyak, dan ingin meminta pendapat kalau kakak berkenan. Terima kasih kak

    ReplyDelete
  6. hi kak...
    saya bisa minta email kk untuk tanya tanya seputar kgsp? terimakasih

    ReplyDelete
  7. halo ka mau nanya untuk persyaratannya kan ada guide line + berkas yg harus kita isi bisa kita download, nah ini cara ngisi nya di print terus tulis tangan atau diketik (berarti di edit dong ya ?) trsu untuk motivation letter nya itu boleh lebih dari 1 atau harus sesuian ketentuan ? pokonya isi dari guide line yg kita download cara ngisi nya gimana ? makasih ka

    ReplyDelete
  8. Hallo kak, terima kasih banyak untuk tulisannya sudah memberi banyak informasi. Kalau tidak keberatan, bisa ngga berkomunikasi in person? Saya mau nanya2 banyak, dan ingin meminta pendapat kalau kakak berkenan. Terima kasih kak
    klik disini

    ReplyDelete
  9. Hallo kak nama saya Fauzan mau tanya nih itu berkas"nya untuk S1 juga kan terus kak piagam atau sertifikat kalau gk punya gkpp kan saya baca baca bila ada saja begitu

    ReplyDelete

Powered by Blogger.